- Mikroba penyebab penyakit (patogen)
- Bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan logam berat (merkuri, arsenik dan timbal)
- Cemaran fisik, seperti paku, stapler, rambut, karet, dan lainnya
- Penggunaan bahan yang dilarang, seperti boraks (pijer/bleng) dan formalin serta pewarna tekstil
- Penggunaan bahan yang aman namun melampaui batas
- maksimum penggunaan, seperti pemanis dan pengawet
- Penyebab pangan tidak aman adalah :
- Perilaku yang tidak sesuai prinsip keamanan pangan
- Bahan yang tidak aman serta peralatan yang tidak bersih Lingkungan yang tidak bersih
Sumber ketidakamanan pangan dapat berasal dari berbagai
cemaran, baik yang merupakan cemaran biologis, cemaran kimia, maupun cemaran
fisik. Selain berbagai cemaran tersebut, pangan juga dapat menjadi tidak aman
karena kondisi bahan baku, bahan tambahan, dan peralatan yang digunakan dalam
proses pengolahan pangan. Sementara itu, lingkungan dan penjamah yang terlibat
dalam proses pengelolaan pangan juga dapat turut berperan serta dalam
menentukan kondisi keamanan pangan tersebut.
2.1 Cemaran biologis
Cemaran biologis pada umumnya disebabkan oleh rendahnya
kondisi higiene dan sanitasi. Contoh cemaran biologis yang umum mencemari
makanan, adalah :
a.
Salmonella
pada unggas.
Salmonella dapat ditularkan dari kulit telur yang kotor;
b. E.coli O157-H7 pada sayuran mentah, daging
cincang (kontaminasi dapat berasal dari kotoran hewan maupun pupuk
kandang yang digunakan dalam proses penanaman sayur);
c. Clostridium perfringens pada umbi-umbian (kontaminasi dapat
berasal dari debu dan tanah);
d. Listeria monocytogenes pada makanan beku.
Cemaran
biologis ini dapat mencemari makanan pada berbagai tahapan pengelolaan makanan,
mulai dari tahap pemilihan bahan pangan, penyimpanan bahan pangan, persiapan
dan pemasakan bahan pangan, pengemasan makanan matang, penyimpanan makanan
matang dan pendistribusiannya serta pada saat makanan dikonsumsi.
2.2.Cemaran kimia
Cemaran
kimia dapat berasal dari lingkungan yang tercemar limbah industri, radiasi, dan
penyalahgunaan bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan, yang ditambahkan
kedalam pangan. Contoh bahan yang terkategori bahan berbahaya adalah formalin, rhodamin
B, boraks, dan methanil yellow. Selain penyebab tersebut, cemaran
kimia dapat juga berasal dari racun alami yang terdapat dalam bahan
pangan itu sendiri, seperti :
a.
Singkong
atau kentang yang berwarna kehijauan diduga mengandung sianida
b. Ikan buntal mengandung tetradotoksin
c.
Logam
berat seperti merkuri, arsenik, dan timbal dari tinta, kertas fotocopy, koran,
dan limbah industri
d. Penyalahgunaan pewarna tekstil untuk
makanan
e. Residu pestisida pada sayur dan buah
f.
Perpindahan
bahan plastik kemasan ke dalam makanan
Berbagai makanan yang diduga mengandung cemaran kimia
Cemaran kimia ini dapat berasal dari bahan pangan, BTP,
peralatan, lingkungan, bahan kimia, pembasmi hama dan bahan pengemas. Seperti
halnya cemaran biologis, cemaran kimia dapat mencemari makanan pada saat
pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan, persiapan dan pemasakan, pengemasan,
penyimpanan makanan jadi, pendistribusian serta pada saat makanan dikonsumsi.
2.3 Cemaran Fisik
Cemaran fisik dapat berupa: rambut yang berasal dari
penjamah makanan yang tidak menutup kepala saat bekerja, potongan kayu,
potongan bagian tubuh serangga, pasir,
batu, pecahan kaca, isi staples, dan lainnya.
Makanan yang diduga terkena cemaran fisik
Cemaran
fisik ini dapat berasal dari bahan pangan, dari penjamah makanan (pakaian dan
perhiasan), dan dari fasilitas yang tersedia pada saat pengolahan, seperti
peralatan yang dipergunakan (alat yang terbuat dari bahan besi), hama, dan
lingkungan (dapat diakibatkan dari pembangunan di sekitar pengolahan bahan
pangan). Cemaran fisik ini dapat mencemari makanan pada tahapan : pemilihan,
penyimpanan, persiapan, dan pemasakan bahan pangan, pengemasan, penyimpanan dan
pendistribusian makanan matang serta pada saat makanan dikonsumsi.
2.4 Cemaran Radiasi
Radiasi
nuklir sangat berbahaya apabila langsung mengenai tubuh manusia. Di daerah yang
terpapar radiasi secara langsung maka efeknya akan turut mengenai segala hal
yang ada di sekitar wilayah paparan radiasi misalnya tanaman pertanian, ternak,
perikanan, air, maupun yang sudah berupa produk pangan dan bahkan manusia itu
sendiri. Dalam proses pengolahan pangan, radiasi sebenarnya digunakan juga
yaitu pada saat pengemasan. Kegiatan dengan menggunakan teknik radiasi/iradiasi
pangan sebenarnya masih diperkenankan jika dilakukan dengan prosedur yang ketat
sehingga produk pangan yang dihasilkan tetap aman.
Sumber : Buku Pedoman Keamanan
Pangan di Sekolah Dasar 2011
0 komentar:
Posting Komentar