Salah satu cara menjaga keamanan
jajanan anak sekolah dengan prasarana atau kantin yang bersih dan higeinis.
Saat anak tak sempat makan sarapan, biasanya para orangtua memberikan uang
tambahan untuk ia makan jajanan di kantin sekolah.
Keputusan itu sendiri sejatinya
bukanlah keputusan yang baik. Kalau memang harus memberikan uang tambahan
jajanannya, para orangtua harus terlebih dulu tahu apakah kantin sekolahnya
higienis atau tidak. Hal itu sebagai upaya mencegah sumber penyakit masuk ke
dalam tubuh anak bila ia jajan di kantin yang tak higienis.
Dr. Soedjatmiko, MD, M.Si,
Konsultan tumbuh kembang anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menjelaskan
para orangtua jangan membiasakan memberi anak tambahan uang jajan karena dalih
si anak tak sempat makan sarapan. Akan lebih baik, bila anak membawa bekal
makanan sehat yang dibuat oleh ibunya. Apalagi, bila kantin sekolahnya tak
higienis dalam mendagangkan dagangannya kepada anak. Pasalnya, gangguan
pencernaan, dan tifus bisa menjadi ancaman nyata.
Memang, di setiap sekolah itu ada
kantin yang bersih dan ada yang kotor. Tetapi, biasanya makanan dari kantin itu
tidak variatif dan lebih banyak karbohidrat. Kemudian, sedikit sekali kandungan
proteinnya. Padahal anak dalam tahap itu membutuhkan gizi yang lengkap dan
seimbang. Terlebih, banyak juga penjaga kantin yang kurang higienis dalam
makanan yang dijualnya. Misalnya, dari bahan-bahan makananya dan tempat cucian
piring makan hanya pakai baskom. Harusnya untuk urusan cuci-mencuci itu harus
di air yang mengalir, karena kalau hanya pakai baskom bisa menjadi sumber
penyakit. Dan hal itu bisa menyebabkan, muntaber, tifus dan sakit kuning (
hepatitis).
Sementara untuk menghindari
risiko itu, kata dia, para orangtua bisa mengajarkan anak untuk mencuci tangan
dulu sebelum makan. Kemudian, bisa juga membawa alat makan sendiri agar
kehigienisannya terjaga saat memberi jajanan di kantin.
Tanamkan mencuci tangan dulu
kepada anak sebelum makan. Sebab dari hal itu, ia bisa melindunginya dari penyakit
yang menyerangnya dari makanan di kantin.
Sumber : Family Health
Achmad Fandy N/ 112010300159
0 komentar:
Posting Komentar